Ringkasan materi
ALGORITMA
DAN PEMPROGRAMAN
1) Algoritma adalah urutan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis. Algoritma juga dapat di artikan sebagai deretan langkah komputasi yang mentranformasikan suatu masukan (input) menjadi keluaran (output) yang dikerjakan secara logis (dapat di nalar) dan sistematis (berurutan) yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
2)
Bahasa pemprograman yaitu teknik yang di gunakan untuk menerjemahkan dari sistem bahasa
manusia kedalam sistem bahasa yang dimengerti komputer.
3)
Pemprograman adalah suatu kumpulan urutan perintah ke komputer untuk mengerjakan
sesuatu, dimana intruksi tersebut mengunakan sistem bahasa yang dimengerti oleh
komputer.
4)
Jenis-jenis bahasa pemprograman
a. C
f. DELPHI
b. C++
g. PASCAL
c. C#
h. JAVA
d. VISUAL
BASIC
i. J++
e. VISUAL
BASIC.NET
j. F++
· Berdasarkan tujuan, bahasa pemrograman di kelompokan menjadi dua
tujuan yaitu;
- Bahasa pemprograman bertujuan khusus
- (Spesific Purpose Programing Language) Yang
termasuk kelompok ini adalah Cobol (untuk terapan bisnis dan
administrasi). Fortran
(terapan komputasi ilmiah), bahasa rakitan (terapan pemrograman mesin), Prolog (terapan kecerdasan buatan), bahasa-bahasa simulasi, dan sebagainya. - Bahasa pemprograman bertujuan umum
- Bahasa pemprograman yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic, C dan C++.
5)
Ditinjau dari kelas bahasa pemprograman,
bahasa pemprograman di bagi menjadi ;
1. Bahasa
Pemprograman Tingkat Rendah
Yaitu bahasanya
masih mendekati bahasa mesin (kuno).
2. Bahasa
Pemprograman Tingkat Tinggi
Yaitu bahasanya
semakin mendekaati bahasa manusia (canggih) yang dalam hal ini mudah di pahami
manusia.
6)
Dari segi penulisan (perintah) bahasa
pemrograman terbagi menjadi;
1. Pemprograman
Prosedural
Pemprograman prosedural
yaitu program yang harus dikerjakan secara sistematis (berurutan)
dari atas kebawah, kecuali menggunakan perintah “GO TO” berdasarkan
prosedur dan fungsi.
2. Object
Oriented Programming
- Bedasarkan objek dan kelas.
- Memecahkan program besar menjadi beberapa kelas dan objek kecil.
- Konsep encapsulation, polymerphism inheritence.
Pernyataan
(statement)
A.
Pernyataan (statement)
Pernyataan
(statement)
digunakan untuk mendeskripsikan sebuah aksi
yang harus dilakukan oleh pemroses (processor).
Antara lain;
1. Pernyataan
ekspresi
2. Pernyataan
pemilihan
3. Pernyataan
pengulangan
4. Pernyataan
prosedur
5. Pernyataan
gabungan
B. Notasi Algoritmik
1. Langkah-langkah
penyelesaian masalah dapat dituliskan dalam sebuah notasi algoritmik.
2. Notasi
algoritmik harus mudah dibaca dan dipahami
3. Notasi
algoritmik berbeda dengan kode program
C. Pseudo-code
Adalah notasi
program yang dimengerti oleh manusia.
Contoh
1. Pernyataan
tulis nilai x dan y
2. Write
(x,y)
3. Printf
(“x,y”);
Berikut adalah contoh
pseudo-code;
Program Cetakselamatuts
{
Program untuk
mencetak “selamat ujian
tengah semester”
Masukkan = -
Keluaran : String
“selamat ujian tengah semester”
}
Deklarasi
{
Tidak ada
}
Algoritma :
Write (“selamat ujian tengah semester”);
D. Bagian dari notasi algoritmik
1. Bagian Judul
Bagian judul berisi
tentang penjelasan dari program, uraian singkat mengenai masalah apa yang akan
diselesaikan, termasuk masukan dan keluaran.
Contoh;
Program CetakPoltek
{
Program untuk mencetak “selamat datang di poltek”
Masukkan = -
Keluaran : String “selamat datang di poltek”
}
2. Bagian Deklarasi
Berisi nama tipe
data, nama konstanta, nama peubah, nama prosedur, dan nama fungsi.
Contoh;
Deklarasi
{
F, C= real
X, Y = integer
}
3. Bagian Algoritma
Berisi
langkah-langkah
dalam penyelesaian masalah.
Contoh;
Algoritma :
Write (“selamat datang di poltek”);
Terjemahan kedalam bahasa pemrograman
#include
<stdio.h>
int main(void)
{
int a;
printf ("Nama \t=M.NUR IHSAN \n");
printf("Alamat \t=Jalan Selarai-bandar jaya \n\n");
printf ("selamat datang dipoltek \a");
return 0;
}
Output yang
dihasilkan dari syntax diatas;
Tipe
Data Dan Operator


A. Definisi
tipe data
Tipe data adalah sebuah objek yang dapat
menyimpan sebuah nilai dan dapat mengoperasikan nilai tersebut yang dalam hal
ini harus sesuai dan mempunyai kapasitas yang sesuai.
Contoh
tipe data
·
Integer
yaitu
tipe data yang digunakan untuk menyimpan bilangan bulat (tidak memiliki titik
decimal).
·
Char
·
Long
·
Yaitu tipe data yang digunakan untuk
menyatakan bilangan bulat namun jumlah nilainya lebih banyak dari pada
biasanya, c
yaitu tipe data yang digunakan untuk menyimpan data
alfanumeris.
·
Boolean
Yaitu
tipe data yang akan menghasilkan nilai True atau Flase ketika dilakukan operasi
logika.
ontohnya
pada long int yaitu 2147483648 - 2147483647
·
Short
Yaitu
tipe data yang digunakan untuk menyatakan bilangan bulat namun dengan nilai
yang normal, contohnya pada short int yaitu antara -32768 - 32767
·
Float
Yaitu
tipe data yang digunakan untuk menyatakan bilangan real dengan ketelitian
rendah (7 digit)
·
Double
Yaitu
tipe data yang digunakan untuk menyatakan bilangan real dengan ketelitian
tinggi (15 digit)
·
Byte
·
Bit
B. Variabel
Variabel
adalah suatu tempat untuk menampung data yang nilainya selalu berubah.
Variabel
digunakan sebagai tempat penyimpanan data sementara. Data yang disimpan dalam
variabel akan hilang setelah program selesai dieksekusi.
Variabel
juga dapat diartikan suatu pengenal (identifier) yang digunakan untuk mewakili
suatu nilai tertentu di dalam proses program.
Nilai
dari suatu variabel bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Nama dari suatu variable
dapat ditentukan sendiri oleh pemrograman dengan aturan sebagai berikut:
1.
Terdiri dari gabungan huruf dan angka
dengan karakter pertama harus berupa huruf.
2.
BahasaC bersifat case-sensitive
artinya huruf besar dan kecil dianggap berbeda. Jadi antara nim,NIM dan Nim
dianggap berbeda.
3.
Tidak boleh mengandung spasi.
4.
Tidak boleh mengandung symbol-symbol
khusus, kecuali garis bawah(underscore). Yang termasuk symbol khusus yang tidak
diperbolehkan antara lain: $,?,%,#,!,&,*(,),-,+,= dan sebagainya.
5.
Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter
pertama yang terpakai.
C. Jenis-jenis
tipe data
1. Tipe data dasar (primitif)
adalah
sebuah tipe data yang sudah langsung ada di dalam setiap bahasa pemrograman.
Contoh
a.
Bilangan logik
Bilangan
logik atau yang dikenal dengan nama boolean adalah sebuah bilangan yang
akan menghasilkan nilai True atau Flase ketika dilakukan operasi logika.
Berikut
adalah tabel kebenaran dari sistem logik ;
Variabel X
|
Variabel Y
|
Operasi AND
|
Operasi OR
|
True
|
True
|
True
|
True
|
True
|
Flse
|
Flse
|
True
|
Flse
|
True
|
Flse
|
True
|
Flse
|
Flse
|
Flse
|
Flse
|
b.
Bilangan bulat
Bilangan
bulat Disimpan dengan
menggunakan tipe Integer
tipe interger ini untuk merujuk kepada tipe data apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat.
tipe interger ini untuk merujuk kepada tipe data apapun yang merepresentasikan bilangan bulat, atau beberapa bagian dari bilangan bulat.
Nama Tipe Data
|
Range
|
Byte
|
0..255
|
Shortint
|
-128..127
|
Word
|
0..65535
|
Interger
|
-32768..32767
|
Longint
|
-2147483648..2147483547
|
Operasi yang dapat dilakukan
Operasi Aritmatika
|
Operasi Perbandingan
|
A + B ;
|
<
|
A – B;
|
>
|
A * B;
|
≤
|
A div B;
|
≥
|
A mod B;
|
=
|
≠
|
c.
Bilangan Riil
Bilangan
ril Digunakan untuk
menyimpan bilangan yang mengandung pecahan. Di Bahasa C Dikenal
dua tipe untuk bilangan riil yaitu float dan double.
Float, merupakan tipe data yang digunakan variabel untuk menampung bilangan desimal atau pecahan (ber-koma)
Float, merupakan tipe data yang digunakan variabel untuk menampung bilangan desimal atau pecahan (ber-koma)
Operasi yang dapat dilakukan
Operasi Aritmatika
|
Operasi Perbandingan
|
A + B ;
|
<
|
A – B;
|
>
|
A * B;
|
≤
|
A div B;
|
≥
|
A mod B;
|
=
|
≠
|
d.
Karakter (character)
Karakter adalah sebuah tipe data yang dapat menyimpan
semua huruf abjad, semua tanda baca, dan karakter khusus lainnya. Disimbolkan dengan
tipe data char. Menggunakan satu tanda kutip (‘ ’).
Operasi
perbandingan
Operasi perbandingan pada char, dilakukan dengan
membandingkan pengkodean ASCII (American Standard Code For Imformation Interchange).
e.
String
String berguna untuk menyimpan kumpulan dari berbagai
karakter. Menggunakan kutip ganda (“
”).
Operasi Perbandingan
|
<
|
>
|
≤
|
≥
|
=
|
≠
|
2. Tipe data bentukan
Tipe Data Bentukan adalah tipe data yang dibuat
sendiri oleh user. Dapat dibuat dari satu atau lebih tipe data dasar . Tipe data bentukan ada String dan Array.
b. Array adalah kumpulandarinilai-nilai data bertipe sama dalam urutan tertentu yang menggunakan sebuah nama yang sama.
Nilai-nilai
data disuatu array disebut dengan elemen-elemen array Letak urutan dari
elemen-elemen array di tunjukkan oleh suatu subscript atau indek.
Contoh
·
Tipe data dasar
yang diberi nama dengan nama tipe baru
·
Tipe terstruktur
3. Tipe dasar dengan nama tipe baru
Agar lebih mudah diingat oleh programmer. Nama tipe data
ditentukan sendiri oleh programmer.
Contoh
·
Type BilanganBulat
: integer
·
Type karakter :
char
4. Tipe terstruktur
Tipe terstruktur adalah tipe yang berbentuk rekaman. Tipe terstruktur
dapat menyimpan data dengan tipe data yang berbeda dengan satu nama yang sama.
Contoh
·
Type AkunBank :
record
·
Nama : String
·
Saldo : float
·
Tanggal_dibuat :
integer
D. Konstanta
Konstanta adalah tipe data yang data nya tidak dapat
diubah nilainya saat program dilaksanakan
karena sudah menjadi syarat dari suatu konstanta.
Berikut
adalah nilai konstanta;
·
Const phi
=3.14
·
Const garavitasi bumi =9.8 m/s2
Berikut adalah contoh penggunaan
konstanta dalam sebuah program;
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{
int r=7;
int phi=3.14;
float keliling;
keliling=(2*phi*r);
printf("Jika diketahui :\n");
printf("jarijarinya = 7 cm\n");
printf("phi = 3.14\n");
printf("Maka : kelilingnya ?\n\n");
printf("hasil :\n");
printf("kelilinglingkarannya adalah :
%.2f",keliling);
return 0;
}
Output yang
ditampilkan berupa ;
![]() |
E. Operator
Operator
adalah suatu yang digunakan untuk menjalankan operand atau bisa juga symbol
yang bertugas menjalankan suatu peralatan. Kata operand ini yang berarti nilai
yang menjadi input operasi.
Berikut
adalah jenis-jenis dari operator kondisi yang digunakan saat membuat sebuah
program;
1.
Operator Arimatik
Ø Contoh;
1 + 4 / 2 = 1 =
( 4 / 2 ) = 3
2.
Hirarki operator
Urutan hierarki pengerjaan ;

3.
Operator raional
§ And
§ Or
Berikut
adalah pengoperasian pada operator rasional dalam bentuk tabel;
Variabel X
|
Variabel Y
|
Operasi AND
|
Operasi OR
|
True
|
True
|
True
|
True
|
True
|
False
|
False
|
True
|
False
|
True
|
False
|
True
|
False
|
False
|
False
|
False
|
Ø Dari
tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai operasi And dari kedua variabel akan
bernilai “true” apabila kedua variabel bernilai “true”. Sebaliknya akan
bernilai “false” apabila salah satu nilai dari kedua variabenya bernilai
“false”
Ø Nilai
operasi Or akan bernilai “false” apabila kedua variabelnya bernilai “false”.
Sebaliknya
akan bernilai “true” apabila salah satu nilai dari kedua variabenya bernilai
“true”.
Berikut
adalah contoh program degan penggunaan fungsi tipe data;
Menentukan suatu bilangan bulat dan
pecahan;
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{
int a=10;
float b=10;
char c='A';
printf("nilai bilangan bulat adalah : %d\n",a);
printf("nilai pecahan %.2f\n",b);
printf("nilai char %c\n",c);
return 0;
}
Output yang ditampilkan;
![]() |
Penggunaan float pada pemrograman;
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{
int alas=5;
int tinggi=10;
float luas;
luas=(alas*tinggi)/2;
printf("luas adalah :
%.2f",luas);
return 0;
}
Output yang ditampilkan;
![]() |
Menentukan besar, kecil dan rata-rata
dari nilai variabel yang dimasukan;
# include
<stdio.h>
# include
<conio.h>
int main()
{
printf("===Menentukan
nilai dari suatu variabel===\n******************\n");
int a, b,
c,d,e,f,g,h,i,j, besar, kecil;
printf("Masukan
bil A : ");scanf("%d",&a);
printf("Masukan
bil B : ");scanf("%d",&b);
printf("Masukan
bil C : ");scanf("%d",&c);
printf("Masukan
bil D : ");scanf("%d",&d);
printf("Masukan
bil E : ");scanf("%d",&e);
printf("Masukan
bil F : ");scanf("%d",&f);
printf("Masukan
bil G : ");scanf("%d",&g);
printf("Masukan
bil H : ");scanf("%d",&h);
printf("Masukan
bil I : ");scanf("%d",&i);
printf("Masukan
bil J : ");scanf("%d",&j);
if (a>b) {
besar=a; kecil=b;}
else
{besar=b;
kecil=a;}
if (c>=besar)
besar=c;
if (c<=kecil)
kecil=c;
if (d>=besar)
besar=d;
if (d<=kecil)
kecil=d;
if (e>=besar)
besar=e;
if (e<=kecil)
kecil=e;
if (f>=besar)
besar=f;
if (f<=kecil)
kecil=f;
if (g>=besar)
besar=g;
if (g<=kecil)
kecil=g;
if (h>=besar)
besar=h;
if (h<=kecil) kecil=h;
if (i>=besar)
besar=i;
if (i<=kecil)
kecil=i;
if (j>=besar)
besar=j;
if (j<=kecil)
kecil=j;
float
rata=(a+b+c+d+e+f+g+h+i+j)/10;
printf("Nilai
terbesarnya adalah %d\n",besar);
printf("Nilai
terkecilnya adalah %d\n",kecil);
printf("Nilai
rata-ratanya adalah %.2f\n\n",rata);
printf("proses
perhitungan berhasil\nterimakasih..!");
getc;
}
Output yang di tampilkan dari program
diatas;
![]() |
Berikut
adalah fungsi dari penggunaan Coding pada pemrograman;
|
1
|
Int
|
ini berfungsi
untuk menampilkan nilai dari integer(bilangan bulat)
|
2
|
Char
|
coding ini berfungsi untuk menampilkan
karakter
|
3
|
float
|
berfungsi untuk menampilkan nilai
float(pecahan)
|
4
|
&
|
berfungsi untuk menampilkan inputan yang
dimasukkan oleh programmer
|
5
|
Scanf
|
merupakan sebuah fungsi dalam file header
<stdio.h> juga yang berfungsi untuk menerima inputan dari user
|
6
|
printf
|
coding ini berfungsi untuk menampilkan
inputan
|
7
|
%f
|
fungsi coding ini untuk menampilkan nilai
dari tipe float
|
8
|
%c
|
fungsi coding ini untuk menampilkan
karakter
|
9
|
\n
|
fungsi coding ini untuk enter
|
10
|
%d
dan %i
|
fungsi coding ini untuk menampilkan nilai
dari tipe data integer
|
Percabangan

A. Percabangan
Percabangan adalah suatu pilihan atau opsi dengan
kondisi tertentu. Jika kondisi yang menjadi syarat terpenuhi, maka pilihan akan
dijalankan, jika tidak maka
sebaliknya.
Dalam bahasa C/C++ memiliki macam jenis percabangan,
yaitu if, if-else, dan juga switch. dari jenis percabangan tersebut memiliki
penggunaan yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai penggunaan tiap-tiap
percabangan :
1.
if
Percabangan if ini digunakan
ketika hendak menentukan satu
pernyaatan yang akan dijalankan dengan syarat tertentu.
Berikut adalah sintak program
dari fungsi percabangan if ;
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main ()
{
int x;
printf
("**PERCABANGAN IF**\n");
printf
("masukan bilangan bulat :");
scanf
("%d",&x);
if(x>0)
printf("\n%d adalah bilangan positif\n",x);
printf ("operasi berhasil");
return 0;
}
|
Hasil output yang dari program
diatas;

2.
if else
Percabangan if else digunakan
ketika hendak menentukan satu dari dua
pernyataan yang akan muncul dengan syarat tertentu.
Berikut adalah sintak program
dari fungsi percabangan if ;
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main ()
{
int x;
printf ("**PERCABANGAN IF-else**\n");
printf ("masukan bilangan bulat yang akan di
periksa:");
scanf ("%d",&x);
if(x % 2 == 0)
printf("%d merupakan bilangan genap",x);
else ("%d merupakan bilangan ganjil",x);
}
|
Berikut adalah output dari
program diatas, apabila kita masukan angka “8” maka hasil yang di esekusi
adalah 8 merupakan bilangan genap ;

3.
switch-case
pada perinsipnya percabangan dari
switch-case hampir sama degan
percabangan if-else. Percabangan switch-case
digunakan ketika hendak menentukan satu dari banyaknya kondisi atau pernyataan
yang akan bermunculan
.
Ø Berikut adalah
sorcecode program dari penggunaan switch-case;
Contoh Program
#include <stdio.h>
int main()
{
int bulan;
printf("Nama Bulan dalam Setahun\n****************\n");
printf("Masukkan Bulan :
");
scanf("%d",
&bulan);
switch (bulan)
{
case 1:
printf("JANUARI");
break;
case 2:
printf("FEBRUARI");
break;
case 3:
printf("MARET");
break;
case 4:
printf("APRIL");
break;
case 5:
printf("MEI");
break;
case 6:
printf("JUNI");
break;
case 7:
printf("JULI");
break;
case 8:
printf("AGUSTUS");
break;
case 9:
printf("SEPTEMBER");
break;
case 10:
printf("OKTOBER");
break;
case 11:
printf("NOVEMBER");
break;
case 12:
printf("DESEMBER");
break;
default:
printf("JANGAN MASUKAN LEBIH DARI 1-12 BULAN");
break;
}
return 0;
}
|
Dari program di atas dapat disimpulkan bahwa
switch-case berfungsi untuk memilih satu dari banyaknya kondisi atau pernyataan
yang bermunculan.
Berikut adalah output dari program diatas, apabila
kita masukan angka “4” maka hasil yang di esekusi adalah “APRIL”

Berikut adalah gambar dari output setelah dimasukan
angka “4” lalu kita enter-kan maka program akan menampilkan “APRIL” sesuai
dengan instruksi pada program yang dibuat.

Perulangan

A. Definisi
Perulangan
Perintah
perulangan (loop statment) adalah perintah untuk mengulang satu atau lebih
statement sebanyak beberapa kali.
Perintah
perulangan digunakan agar kita tidak perlu menuliskan satu atau sekumpulan
statment berulang-ulang. Dengan demikian tingkat kesalahan pengetikan dapat
dikurangi.
B. Jenis-Jenis Perulangan
1. Perintah for
Perintah for
biasa digunakan untuk melakukan perulangan 100 kali. Sebagai contoh; saya tidak
akan terlambat lagi sebanyak 100 kali.
Seandainya
saya ingin membuat statment tersebut dengan tidak menggunakan fungsi perulangan
for maka saya harus membuat statment sebanyak 100 kali, akan tetapi dengan
menggunakan perulangan for kita hanya perlu membuat satu statment saja.
Berikut ini
adalah cara penulisan (Syntax) dari perintah for;
#include
<stdio.h>
int
main()
{
int
i=0;
for(i=0;i<100;i++){
printf("%d saya tidak akan terlambat lagi \n",i+1);
}
}
2. Perintah
while
Berbeda dengan for(), while () tidak memiliki
inisialisasi. Oleh karena itu, inisialisasi harus diberikan sebelum perintah
while(). Statment yang melakukan perubahan nilai juga perlu diberikan di
dalam perintah-perintah yang akan diulang.
Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin bahwa perintah
while() tidak akan melakukan perulangan terus menerus. While biasanya digunakan
untuk mengulang satu/beberapa perintah hingga syarat yang ditentukan terpenuhi.
Berikut ini
adalah cara penulisan (Syntax) dari perintah while;
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
int main ()
{
int a;
while (a<=10)
{
printf("\nbilangan
ke = %d",a);
a++;
}
}
3. Perintah
do-while
Pada
prinsipnya, printah do-while() sama dengan while(). Perintah do-while() akan
mengulang statment miliknya selama syarat pengulangan terpenuhi. Hanya saja
perintah do-while() menjalankan statment-nya terlebih dahulu. Setelah itu, ia
akan memeriksa apakah syarat perulangan masih terpenuhi atau tidak.
Berikut ini
adalah cara penulisan (Syntax) dari perintah while;
#include
<stdio.h>
int
main()
{
int
i=0;
{
printf("%d Masukan angka=",i+1);
i++;
scanf ("%d",&i);
}while(i<=10);
}
C. Variasi Perulangan
1.
Perulangan
Sederhana
2.
Perulangan
Bersarang
Perulangan yang didalamnya terdapat perulangan (for).
Berikut ini
adalah cara penulisan (Syntax) dari perintah perulangan bersarang;
#include
<stdio.h>
#include
<conio.h>
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int
main ()
{
int
a,b;
for
(a=1; a<=5; a++)
{
for (b=1; b<=5; b++)
{
printf ("%d",b);
}
printf ("\n");
}
}
D.
Kondisi Perulangan
Break. Break merupakan perintah yang dapat
digunakan untuk menghentikan proses pengulangan, misalnya
jika kita membuat program seperti berikut;
#include<conio.h>
int main ()
{
int i;
for (int
i=1; i<=10;i++)
{
printf("%i",&i);
if (i==5)
{
break;
}
}
return 0;
}
Dari syntax di atas, maka program hanya
dapat digunakan untuk menampilkan angka 1 sampai 5, karena pada saat i mencapai
10, program dihentikan oleh perintah break.
E.
Latihan-latihan membuat perulangan
Berikut adalah syntax yang digunakan untuk
membuat perulangan pada program menggunakan perulangan bersarang;
1. Syntax dari
12345 sebanyak lima kali;
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int
main ()//1
{
int a,b;
for (a=1; a<=5; a++)
{
for (b=1; b<=5; b++)
{
printf ("%d",b);
}
printf ("\n");
}
}
Output yang
dihasilkan;
2.
Syntax
dari 12345 membentuk segitiga siku-siku
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int
main ()//1
{
int a,b;
for (a=1; a<=5; a++)
{
for (b=1; b<=a; b++)
{
printf ("%d",b);
}
printf ("\n");
}
}
Output yang
dihasilkan;
3.
Syntax
dari 12345 membentuk segitiga siku-siku
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int main
()//3
{
int a,b;
for (a=5; a>=1; a--)
{
for (b=1; b<=a; b++)
{
printf ("%d",b);
}
printf ("\n");
}
}
Output yang
dihasilkan;
4. Syntax dari 12345
membentuk segitiga.
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int
main ()//4
{
int a,b;
for (a=1; a<=4; a++)
{
for (b=1; b<=a; b++)
{
printf ("%d",b);
}
printf ("\n");
}
for (a=5; a>=1; a--)
{
for (b=1; b<=a; b++)
{
printf ("%d",b);
}
printf ("\n");
}
}
Output yang
dihasilkan;
5. Syntax dari bilangan
penambahan dua (2) yang di muali 1-33
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
int
main ()//1
{
int a=0;
int b=1;
int c=3;
for (a=0; a<=34;a+2)
{
if (a+b==1)
{
printf ("%d",a++);
}
printf ("%d",a++);
printf ("\n");
}
return 0;
}
Output yang
dighasilkan;
Pemrograman Prosedural
A. Definisi Prosedur
Prosedur adalah suatu program yang dapat mengerjakan tugas
tertentu
B. Deklarasi Prosedur
Didalam sebuah prosedur harus
lah terdapat
1. Nama prosedur
2. Nama konstanta
3. Peubah (Variabel)
4. Tipe data
5. Aksi yang dilakukan oleh
prosedur tersebut.
Berikut adalah
Notasi Algoritmik dari
deklarasi prosedur
Procedure
NamaProsedur (parameter)
{
K.awal
: keadaan sebelum prosedur dilaksanakan
K.
Akhir: keadaan setelah prosedur dilaksanakan
Deklarasi
{
Semua
variabel, konstanta, dan tipe data yang digunakan
}
}
Berikut
adalah contoh syntax dari Prosedur untuk menghitung luas Segitiga;
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void HitungLuasSegitiga();
main()
//Contoh Prosedur Menghitung luas Segitiga
{
HitungLuasSegitiga();
return
0;
}
void
HitungLuasSegitiga()
{
int
alas;
int
tinggi;
float
luas;
printf("Alas
Segitiga ?");scanf("%d",&alas);
printf("Tinggi
Segitiga ?
");scanf("%d",&tinggi);
luas=(alas*tinggi)/2;
printf("Luas
Segitiga = %1.2f",luas);
}
Berikut
adalah output yang dihasilkan dari syntax diatas;
C. Pemanggilan Prosedur
Dengan
cara menyebutkan nama prosedur didalam sub main()
D. Variabel Lokal dan Variabel Global
1.
Variabel lokal
Adalah nama variabel dan tipe data yang dideklarasikan
didalam sebuah prosedur. Variabel dan tipe data tersebut hanya dikenal didalam
lingkup prosedur tersebut. Setelah prosedur selesai dieksekusi variabel
tersebut tidak dikenal lagi di prosedur lain.
2.
Variabel global
Adalah sebuah variabel yang dideklarasikan di dalam
program utama. Variabel tersebut dikenali dibagian manapun didalam program.
Misal pada sebuah prosedur
Berikut
adalah contoh sintak dari Pemanggilan Prosedur;
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void HitungLuasSegitiga(float a,float t);
float a, t;
main()
//Pemanggilan Prosedur
{
printf("===contoh
Pemanggilan Prosedur===\n");
float
a,t;
printf("Alas
Segitiga ?");scanf("%f",&a);
printf("Tinggi
Segitiga ?
");scanf("%f",&t);
HitungLuasSegitiga(a,t);
return
0;
}
void
HitungLuasSegitiga(float alas,float tinggi)
{
a=15.0;
t=16.0;
printf("%f\n",a);
printf("%f\n",t);
float
luas;
luas=(alas*tinggi)/2.0;
printf("Luas
Segitiga = %1.2f",luas);
}
Berikut
adalah output yang dihasilkan dari syntax diatas;
E. Parameter Masukkan, dan Parameter Keluaran
1.
Parameter Masukkan
Parameter masukkan digunakan untuk mengirimkan
informasi ke dalam prosedur. Informasi dapat berupa variabel dan tipe data.
2.
Parameter Keluaran
Parameter keluaran digunakan untuk mengirimkan yang
akan menjadi output.
Berikut
adalah contoh sintak dari Prosedur
parameter;
#include <stdio.h>
void HitungLuasSegitiga(float a,float t);
main ()
{
printf
("==contoh degan parameter==\n");
float a,t;
printf("alas
segitiga ? ");
scanf("%f",&a);
printf("tinggi
segitiga ? ");
scanf("%f",&a);
HitungLuasSegitiga(a,t);
}
void HitungLuasSegitiga(float alas,float
tinggi)
{
float luas;
luas=(alas
* tinggi)/2;
printf("luas
segitiga=%f",&luas);
}
Berikut
adalah output yang dihasilkan dari syntax diatas;
Berikut adalah Syntax dari gabungan dari fungsi
prosedural, perulangan (for) dan fungsipemilihan (case);
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void lingkaran ();
void balok ();
void kubus ();
main ()
{
char
a='y';
int
c;
printf
("\n*************************************************\n");
printf
("Perhitungan Bangun Datar Menggunakan\n\tProsedur,Pemilihan dan
Perulangan\n\tby:M.Nur Ihsan\n");
while
(a=='y')
{
printf
("\n*************************************************\n");
printf
("Menu Pilihan>>\n");
printf
("\t1. Lingkaran \n\t2. Balok \n \t3. Kubus \n s");
printf
("\n*************************************************\n");
printf
("Masukkan pilihan anda = ");
scanf
("%d",&c);
printf
("\n*************************************************\n");
a=0;
switch
(c)
{
case
1:
lingkaran
();
break;
case
2:
balok
();
break;
case
3:
kubus
();
break;
default
:
printf
("PILIHAN TIDAK ADA");
break;
}
printf
("\nApakah mau diulang (y / t):");
scanf
("%s", &a);
}
printf
("\n*************************************\n");
getch
();
return
0;
}
void lingkaran ()
{
int
jari;
printf
("Masukkan nilai jari-jari\t=");
scanf
("%i",&jari);
int
luas = 3.14*jari*jari;
printf
("Luasnya adalah \t\t\t\t=%i",luas);
}
void balok ()
{
int
p,l,t;
printf
("Masukkan panjang\t= ");
scanf
("%i",&p);
printf
("Masukkan lebar\t\t= ");
scanf
("%i",&l);
printf
("Masukkan tinggi\t\t= ");
scanf
("%i",&t);
int
luas = 2*p*l+2*l*t+2*p*t;
printf
("Luasnya adalah \t\t\t= %i", luas);
}
void kubus ()
{
int
s;
printf
("Masukkan sisi\t= ");
scanf
("%i",&s);
int
luas = 6*s*s;
printf
("Luasnya adalah\t\t= %i",luas);
}
Berikut
adalah hasil output dari Syntax diatas;
Fungsi
A.
Definisi Fungsi
Blok
kode program yang memberikan / mengembalikan sebuah nilai dari tipe tertentu.
B.
Pendefinisian Fungsi
Function
NamaFungsi (input deklarasi parameter)
{
Deklarasi
{
Deklarasi
tipe data dan variabel
}
Algoritma
{
Badan
fungsi
return
ekspresi (pengembalian nilai yang dihasilkan fungsi
}
Berikut
adalah contoh notasi algoritmik;
function
F(input x: real) -> real
{
Mengembalikan
nilai F(X)=2x2 + 5X -8
}
{
}
Algoritma
{
Return
2*X*X+5*X-8
}
C.
Pemanggilan Fungsi
Fungsi diakses dengan cara memanggil nama fungsi
dengan parameter nya (jika ada)
Setiap fungsi menghasilkan nilai. Ada 2 cara untuk
menangani nilai tersebut
1.
Ditampung di dalam variabel
yang bertipe data sama
2. Nilai yang dihasilkan oleh fungsi langsung dimanipulasi
di program
D.
Perbedaan Prosedur dan Fungsi
1.
Fungsi digunakan jika sebuah
modul program tersebut menghasilkan pengembalian nilai
2.
Prosedur jika sebuah modul
program terdiri dari banyak aksi.
Berikut adalah Syntax dari penggunaan fungsi.
#include
<stdio.h>
int
fungsi_f(int x);
main()
{
int x;
x=3;
printf("Hasil dari fungsi f adalah
%d",fungsi_f(x));
return 0;
}
int
fungsi_f(int x)
{
return 2*x*x+5*x-8;
}
Berikut adalah output yang dihasilkan dari syntax
diatas;
ERROR (Kesalahan) Dalam Pemrograman
Desinisi
ERROR
Error dapat diartikan sebagai Kekeliruan, tidak tepat, kesalahan secara perangkat lunak, atau kerusakan pada perangkat keras. Dengan terjadinya error ini, maka pelaksanaan perintah tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada beberapa kejadian, apabila terjadi error, maka perintah yang sedang dikerjakan diberhentikan karena tidak bisa dilanjutkan,.
Error dapat diartikan sebagai Kekeliruan, tidak tepat, kesalahan secara perangkat lunak, atau kerusakan pada perangkat keras. Dengan terjadinya error ini, maka pelaksanaan perintah tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada beberapa kejadian, apabila terjadi error, maka perintah yang sedang dikerjakan diberhentikan karena tidak bisa dilanjutkan,.
Ada
bermacam-macam jenis error antara lain :
1. Syntax
Error
Syntax Error adalah kesalahan yang diakibatkan karena penulisan atau tata bahasa yang tidak benar. Error ini membuat pihak yang diminta untuk mengerjakan sesuatu menjadi bingung, sehingga tidak bisa melakukan perintah tersebut.
Syntax Error adalah kesalahan yang diakibatkan karena penulisan atau tata bahasa yang tidak benar. Error ini membuat pihak yang diminta untuk mengerjakan sesuatu menjadi bingung, sehingga tidak bisa melakukan perintah tersebut.
Ada
bermacam-macam jenis error antara lain :
- Syntax Error
- Logical Error
- Run Time Error
- Human Error
- Command Error
1. Syntax Error
Syntax Error adalah kesalahan yang diakibatkan karena penulisan atau tata bahasa yang tidak benar. Error ini membuat pihak yang diminta untuk mengerjakan sesuatu menjadi bingung, sehingga tidak bisa melakukan perintah tersebut.
- Syntax Error
- Logical Error
- Run Time Error
- Human Error
- Command Error
1. Syntax Error
Syntax Error adalah kesalahan yang diakibatkan karena penulisan atau tata bahasa yang tidak benar. Error ini membuat pihak yang diminta untuk mengerjakan sesuatu menjadi bingung, sehingga tidak bisa melakukan perintah tersebut.
2. Logical
Error
Logical Error adalah jenis kesalahan secara logika. Jika ditemukan kesalah dengan jenis ini, proses tetap dilanjutkan, namun tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Logical Error adalah jenis kesalahan secara logika. Jika ditemukan kesalah dengan jenis ini, proses tetap dilanjutkan, namun tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kesalahan
dalam logika ini akan mengakibatkan hasil suatu proses tidak sesuai dengan yang
diharapkan, umumnya proses ini tidak berhenti karena kesalahan logika ini.
3. Run Time
Error
Kesalahan jenis ini disebabkan karena waktu suatu perintah dieksekusi, sistemnya sendiri yang tidak siap menerima perintah tersebut, bisa saja disebabkan permintaan yang anda lakukan sedang tidak tersedia, atau karena penyebab secara teknis lainnya.
Kesalahan jenis ini disebabkan karena waktu suatu perintah dieksekusi, sistemnya sendiri yang tidak siap menerima perintah tersebut, bisa saja disebabkan permintaan yang anda lakukan sedang tidak tersedia, atau karena penyebab secara teknis lainnya.
4. Human
Error
Human Error adalah kesalahan yang terjadi akibat adanya kesalahan pengguna dalam memasukkan data. Misalnya salah masukkan nama akibat kurangnya huruf yang terdapat pada nama tersebut.
Human Error adalah kesalahan yang terjadi akibat adanya kesalahan pengguna dalam memasukkan data. Misalnya salah masukkan nama akibat kurangnya huruf yang terdapat pada nama tersebut.
5. Command Error
Command Error adalah kesalahan dalam perintah yang diinginkan komputer yang diakibatkan karena kesalahan pengguna yang tidak mengikuti perintah yang timbul pada komputer.
Berikut
adalah berbagai macam Command Error(kesalahan) dalam pemrograman.
1. {standard
input}:51: Error: symbol `_size_t' is already defined
2. uj.cpp:12:
error: syntax error before `}' token
3. uj.cpp:4:
error: `main' must return `int'
4. uj.cpp:4:
error: return type for `main' changed to `int'
5. uj.cpp:4:
error: `main' must return `int'
6. uj.cpp:4:
error: return type for `main' changed to `int'
7. uj.cpp:10:
error: syntax error before `:' token
8. uj.cpp:10:
error: syntax error before `segitiga'
9. uj.cpp:12:
error: syntax error before `segitiga'
10. uj.cpp:14:
error: `b16' undeclared (first use this function)
11. uj.cpp:16:
error: syntax error before `)' token
12. uj.cpp:18:
error: `alas' undeclared (first use this function)
13. uj.cpp:18:
error: `tinggi' undeclared (first use this function)
14. ini.cpp:8:
error: syntax error before `float'
15. ini.cpp:11:
error: syntax error before `,' token
16. ini.cpp:14:
error: ISO C++ forbids declaration of `luas' with no type
17. ini.cpp:15:
error: syntax error before `(' token
18. ini.cpp:15:
error: stray '\223' in program
19. ini.cpp:15:
error: stray '\224' in program
20. jn.cpp:10:
error: non-lvalue in assignment
Tidak ada komentar:
Posting Komentar